NARASINETWORK.COM -Film animasi garapan animator Indonesia, Ajisaka: The King and The Flower telah memasuki proses pascaproduksi dan pengisian suara.
Film animasi Ajisaka: The King and The Flower of Life diproduksi oleh MSV Studio, divisi animasi MSK Pictures yang jadi bagian dari Amikom Group. Film tersebut disutradarai oleh M. Suyanto, Aryanto Yuniawan dan Marco Balsamo.
Suyanto merupakan Rektor Universitas Amikom Yogyakarta sekaligus penulis dari animasi Battle of Surabaya (November 10th), sedangkan Basalmo berpengalaman menulis drama The Brave.
Baca juga: Ternyata Segini Harga Tiket MotoGP Mandalika Bulan September 2024 Nanti, Segera Catat
Ajisaka: The King and the Flower of Life dikerjakan oleh animator, alumnus dan mahasiswa Amikom.
“Ajisaka proses dubbing,” ungkap Suyanto, pada Senin 5 Agustus 2024.
Film tersebut akan diisi suara oleh aktor Hollywood seperti Lucy Liu yang pernah membintangi saga Charlie's Angel dan Kill Bill, John Cusack yang pernah jadi bintang dari 2012 (2009), serta Ana Gasteyer yang pernah membintangi Mean Girls (2004).
Baca juga: Jadwal Kerata Api Penataran Hari Ini 28 Mei 2024, Relasi Blitar-Surabaya PP
Cusack dijadwalkan akan mengisi suara karakter utama, Ajisaka, sementara Lucy Liu akan mengisi suara Lin, dan Ana Gasteyer akan mengisi suara karakter Uma. Lucy Liu juga bertindak sebagai produser bersama Suyanto.
Juara America’s Got Talent (AGT) 2023 Putri Ariani akan mengisi original soundtrack film animasi itu. Ajisaka dijadwalkan tayang pada akhir tahun 2024.
Baca juga: Menpora Resmi Lepas Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Paris 2024, Ini Nama-nama Atletnya
"Penayangan nanti tergantung, saya dan Lucy (Liu) kan jadi produser. Lucy sudah menawarkan ke Paramount, tapi mereka mau lihat kalau sudah jadi. Disney juga, dan saya rasa Universal, Fox, atau Warner Bros juga sama," ucap Suyanto.
Proses produksi Ajisaka: The King and The Flower of Life menelan biaya USD15 juta. Ditargetkan, film animasi karya anak bangsa itu mampu meraup USD30 juta.
Ajisaka: The King and The Flower of Life disebut menghabiskan biaya produksi sekitar US$15 juta dengan dana yang seluruhnya berasal dari MVS Studio dan Amikom Group. Sementara Suyanto menargetkan film ini mampu meraup setidaknya US$30 juta.
Baca juga: PROFIL Provinsi Pakuan Bagasasi, Wacana Pemekaran Wilayah Provinsi Baru di Pulau Jawa
Ajisaka: The King and the Flower of Life mengisahkan masa kuno saat dunia hanya diisi tiga ras: manusia, Raksha alias raksasa, dan Vidya atau separuh manusia-malaikat.
Raksha menguasai populasi manusia yang diperbudak, dan raja Raksha berharap mencegah terjadinya ramalan kuno yang menyebut kemunculan pemimpin manusia yang akan mengakhiri kekuasaannya.
Namun sebenarnya, pemimpin manusia yang dimaksud, Ajisaka, sudah muncul dan berencana untuk mengakhiri pemerintahan brutal raja Raksha dengan bantuan Vidya. (*)